Warga Binaan Lapas Takalar Ubah Limbah Jadi Bunga Hias

Minggu, 3 Desember 2023 08:46 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pembuatan bunga berbahan kardus ini prosesnya cukup sederhana. Kawat digunakan untuk menyusun rangka batang dan ranting bunga. Kemudian kardus yang telah direndam ditiriskan dan dicampur dengan lem Fox untuk dibentuk berbagai formasi..

Takalar - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar berhasil memanfaatkan limbah anorganik untuk diubah menjadi bunga hias yang bernilai ekonomis.

Warga binaan, berinisial HM (54), menjelaskan jika pembuatan bunga berbahan kardus ini cukup sederhana. Pertama, ia menggunakan kawat untuk menyusun rangka batang dan ranting bunga. Kemudian kardus yang telah direndam air selanjutnya ditiriskan dan dicampur dengan lem Fox.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kita menggunakan lem Fox, agar membuat kardus yang telah direndam itu menjadi keras. Selanjutnya kita cat pakai cairan kopi," ujar HM saat diminta keterangan oleh petugas Lapas setempat, Sabtu (2/12). 

HM kemudian menggunakan daun imitasi yang ditempelkan menggunakan lem pada ranting yang telah mengeras. Ia juga menyiapkan pot sebagai wadah bunga. 

"Pot itu kemudian kita isi juga dengan kadus basah, kemudian diberi lem agar mengeras. Selanjutnya untuk bagian permukaan di sekitar bunga saya menggunakan pandang pasta sebagai pewarna," tuturnya.

Kepala Kasubsi Bimbingan Kerja Lapas Takalar, Abd. Kadir mengatakan jika, bunga hias karya warga binaan Lapas Takalar banyak diminati oleh masyarakat, khususnya para keluarga warga binaan.

"Untuk bunga ukuran kecil, dijual di kisaran harga Rp50 ribu, sedangkan ukuran besar Rp200 ribu. Saat ini HM dan teman-teman sesama warga binaan mulai memproduksi bungan berbahan kardus jika ada pesanan dari petugas atau masyarakat luar. Namun saat ini bunga hias ini banyak dibeli oleh keluarga warga binaan saat berkunjung ke Lapas," ucap Abd. Kadir.

Kesempatan lain, Kepala Lapas Takalar, Ashari, berharap bunga hias berbahan limbah ini bisa dipasarkan luas ke masyarakat sehingga produksi bunga hias warga binaan bisa ditingkatkan.

"Kami tentu mengapresiasi hasil kerajinan yang dihasilkan warga binaan. Ke depannya, kami berniat memaksimalkan pemasaran kerajinan ini agar produksi dan penjualannya meningakat," tutur Ashari.

Bagikan Artikel Ini
img-content
lapas takalar

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Humaniora

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Humaniora

Lihat semua